Minggu, 27 November 2011

Sarap Tepi dan Otot

Salah satu ciri mahluk hidup adalah melakukan gerak. Gerakan yang ditimbulkan dimaksudkan untuk memindahkan tubuh organisme ketempat yang lain. Pergerakan tersebut dilakukan dengan menggunakan kaki (bagi hewan yang memiliki kaki), sirip untuk ikan dan beberapa jenis mamalia perenang, melata bagi bangsa ular, kaki semu bagi amoeba, tentakel , sillia atau menggunakan  alat gerak lain. Bagi hewan tingkat tinggi, alat gerak tersebut digerakan oleh suatu system yang sangat kompleks, yaitu dengan adanya system muscular atau system otot. Dengan adanya otot maka hewan tingkat tinggi dapat melakukan gerak apa saja. Walaupun begitu, otot tidak akan bergerak kalau tidak ada koordinasi dengan suatu system yang disebut system saraf. Sistem saraf mengkoordinasi gerakan yang dilakukan oleh otot agar menjadi suatu gerakan yang terkoordinasi. Oleh karena itu gerak yang ditimbulkan dapat dilihat sedemikian rupa sehingga terlihat adanya suatu aktivitas


Otot adalah kumpulan sel otot yang membentuk jaringan yang berfungsi menyelenggarakan gerakan organ tubuh. Otot merupakan alat gerak aktif, sedangkan rangka tubuh merupakan alat gerak pasif. Otot tidak hanya menggerakkan rangka tubuh. Misalnya, otot polos penyusun usus menggerakkan makanan, dan otot jantung memompa darah. Otot penggerak rangka tubuh dikenal sehari-hari dengan daging. Sel-sel otot mempunyai kemampuan berkontraksi. Kontraksi adalah melakukan pengerutan sehingga bentuk sel otot memendek. Setelah berkontraksi otot melakukan relaksasi. Relaksasi adalah melakukan pengenduran sehingga bentuk otot memanjang.

Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot. Berdasarkan bentuk dan cara kerjanya, sel otot dibedakan dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Otot Lurik (Otot Rangka)
Otot ini melekat pada rangka, sehingga disebut otot rangka. Bila dilihat dengan mikroskop, maka tampak adanya garis melintang yang terang diselinggi gelap sehingga disebut otot seran lintang. Daerah gelap dan terang tersebut ditimbulkan oleh adanya susunan molekul-moleekul protein aktin dan meiosin yang khas. Otot lurik tersusun atas serabut-serabut otot atau myofibril yang berinti banyak. Miofibril ini berkumpul membentuk kumpulan serabut dilindungi oleh selaput yang disebut fasis propria, sedangkan otot atau daging dilindungi oleh fasia superfasialis. Ujung otot lurik umumnya mengecil dank eras disebut tendon, sedangkan bagian tengahnya yang mengembang disebut empal atau ventrikel. Bagian empal inilah yang dappat mengerut dan mengendor. Setiap otot memiliki dua atau lebih tendon. Tendon yang melekat pada tulang yang bergerak disebut insersi, sedangkan tendon yang melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut origo. Otot lurik bekerja dibawah kesadaran artinya menurut perintah dari otak karena itu otot lurik disebut juga otot sadar..
2. Otot polos
Pada umumnya otot polos berbentuk seperti kumpparan. Panjangnya beberapa micron dan di bawah mikroskop tidak tampak susunan serabut maupun garis-garis melintang. Setiap sel otot polos memiliki satu inti sehingga disebut otot polos. Otot polos bekerja di luar kesadaran artinya tidak di bawah perintah otak karena itu otot polos disebut otot tak sadar. Kontraksinya tidak cepat dan tidak menimbulkan kelelahan. Contoh otot pada alat pencernaan dan alat pernapasan.
3. Otot jantung
Otot jantung hanya terdapat di jantung. Struukturnya sama dengan otot lurik, yaitu bergores melintang, namun terdapat percabangan sel. Otot jantung bekerja tidak dibawah kesadaran. Jadi otott jantung strukturnyya mirip otot lurik namun bekerjanya seperti otot jantung (Yatim, 1976).
Secara struktural, sistem saraf tepi vertebrata terdiri atas saraf kranial dan saraf spinal yang berpasangan. Saraf kranial (cranial nerve) berasal dari otak yang menginervasi organ kepala dan tubuh bagian atas.Saraf spinal (spinal nerve) berasal dari sumsum tulang belakang dan menginevarsi keseluruhan tubuh.  Mamalia mempunyai 12 pasang saraf  kranial dan 31 pasang saraf spinal. Sebagian besar saraf kranial dan semua saraf spinal  mengandung neuron sensoris maupun neuron motoris; beberapa saraf kranial hanya memiliki neuron sensoris.   Karena pengaturan yang kompleks dari neuron sensoris dan neuron motoris pada saraf kranial dan saraf spinal vertebrata, maka akan lebih mudah untuk membagi sistem saraf tepi menjadi hirarki komponen yang berbeda fungsi. Divisi sensoris  sistem saraf tepi tersusun atas neuron sensoris atau neuron aferen yang mengirimkan informasi dari reseptor sensoris ke sistem saraf pusat yang memonitor lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Divisi motoris  tersusun atas neuron eferen yang mengirimkan sinyal dari sistem saraf pusat ke sel efektor

Sistem saraf sadar artinya saraf yang mengatur gerakan yang dilakukan secara sadar, di bawah kesadaran. Contoh tangan bergerak karena secara sadar ingin mengambil gelas. System saraf sadar (kraniosspinal) meliputi system saraf kepala (cranial) dan system saraf tulang belakang (spinal). System saraff kepala disusun oleh 12 pasang saraf yyang keluar dari otak. Saraf kepala terutama berhubungan dengan reseptor dan efektorr untuk daerah kepala. Adapun ke 12 saraf tersebut meliputi:
1. Tiga pasang saraf sensori yaitu saraf nomor 1,2 dan 8
2. Lima pasang saraf motor yaitu saraf nomor 3,4.6,11 dan 12
3. Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor yaitu saraf nomor 5, 7, 9, dan 10
Sedangkan saraf spinal disusun oleh 31 pasang saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang. Saraf tulang punggung melayani reseptor dan efektor lain (selain reseptor dan efektor yang disarafi oleh otak). Berdasarkan asal saraf tersebut dibedakan atas 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang sarraf pinggang, 5 pasang sarf piinggul, dan satu pasang saraf ekor. Pada manusia dijumpai adanya pleksus (gabungan0 yaitu beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf. Ada 3 macam pleksus yaitu:
1. Pleksus servikalis
Merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher, bahu dan diafragma.
2. Pleksus bracchialis
Merupakan gabungan urat saraf lengan atas yang mempengaruhi bagian tangan.
3. Pleksus lumbo sakralis
Merupakan gabungan urat saraf punggung dan pinggang yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki

Untuk kebutuhan komunikasi dengan lingkungan sekitar ataupun dengan sesamanya, hewan dan manusia membutuhkan organ dan sistem yang terkait di dalamnya. Pada umumnya, komunikasi pada hewan dilakukan oleh sel saraf yang memiliki inervasi di seluruh jaringan tubuhnya. Sistem saraf dibentuk oleh sel saraf ( neuron) yang membentuk jaringan dan akhirnya membentuk sistem koordinasi tubuh organisme. Sel saraf termasuk sel yang besar dan ukurannya lebih panjang dibandingkan dengan sel-sel lainnya dalam tubuh hewan. Berdasarkan morfologinya, sel saraf dibagi menjadi dendrit, soma atau badan sel dengan intinya, akson hillock, akson dengan Nodus ranvier dan lapisan myelin, serta neurit. Daerah integrasi pada neuron motorik adalah daerah terjadinya integrasi dalam bentuk komunikasi antara sel saraf yang satu dengan yang lainnya ( presinaptik dan postsinaptik ). Pada bagian ini terdapat sinaps, terminal dari presinaptik dan merupakan awal dari postsinaptik. Bagian soma (badan sel) adalah tempat arus impuls pada bagian postsinaptik dilanjutkan. Spike initiation adalah bagian dari soma dengan neurit yang mengalami induksi impuls selanjutnya ke bagian bawah akson. Adanya nodus ranvier akan mempercepat arus impuls. Nodus Ranvier ini akan membantu mengeksitasi hantaran impuls sepanjang akson tersebut. Tanpa adanya Nodus Ranvier maka impuls akan berjalan lama dan memungkinkan mengalami degradasi dan tidak akn mampu melakukan eksitasi untuk melanjutkan konduksi impuls.
Sepanjang akson terdapat selubung myelin yang berfungsi sebagai isolator  dan memberi nutrisi kebutuhan akson. Jika hantaran impuls telah mencapai bagian neurit / akson, maka akan terjadi potensial aksi pada daerah akson. Potensial aksi mengakibatkan tereksitasinya daerah akson dan siap untuk melepaskan vesikel-vesikel yang di dalamnya mengandung substansi –substansi tertentu, umumnya berupa neurotransmitter dan hormon untuk sel neuroendokrin. Proses pelepasan itu adalah proses eksositosis. Vesikel- vesikel akan berfusi dengan membran neurit dan melepaskan senyawa yang ada di dalamnya

Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadai dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.
1. Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
2. Sistem saraf tak sadar
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.
READ MORE - Sarap Tepi dan Otot

Sistem Saraf Pusat dan Otonom

Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Sistem saraf pusat vertebrata adalah persambungan yang mengintegrasikan antara divisi sensoris dan divisi motoris sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat berasal dari tali saraf berlubang embrionik yang mengandung ruangan yang bersambungan dan dipenuhi dengan cairan serebrospinal. Pada otak dan sum-sum tulang belakang tedapat bahan abu-abu, khususnya badan sel saraf, dendrit, dan akson yang tidak bermielin dan bahan putih, terutama terdiri dari akson bermielin

Sistem saraf tersusun atas dua jenis sel yang utama, neuron dan sel-sel pendukung. Neuron adalah sel yang menghantarakan pesan di sepanjang jalur komunikasi system saraf. Sisanya yang lebih banyak sel-sel pendukung yang disebut glia, yang memberikan struktur dalam system saraf serta melindungi, menginsulasi, dan secara umum membantu neuron. Sebuah neuron mempunyai badan sel yang relatif besar yang mengandung nukleus dan berbagai ragam organel seluler lainnya. Ciri neuron yang paling menonjol adalah penjuluran yang mirip serat, yang disebut prosesus, sehingga sel mampu mencapai jarak yang jauh untuk menghantarkan pesan. Ada dua jenis penjuluran yaitu dendrit, yang mengirim sinyal dari ujungnya ke seluruh bagian lain neuron, dan akson yang menghantarkan pesan ke ujung neuron. Banyak neuron yang mempunyai akson tunggal, yang mungkin sangat panjang. Bukit akson adalah daerah pada badan sel tempat akson bercabang. Pada daerah ini impuls yang dihantarkan ke akson umumnya dibangkitkan. Banyak akson dalam sistem saraf vertebrata terbungkus oleh lapisan insulasi yang disebut selubung myelin, yang dibentuk oleh sel-sel pendukung

Sistem saraf tak sadar dimiliki oleh system syaraf pusat yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Masing-masing memiliki serabut syaraf autonomous  yang terdiri dari serabut syaraf simpatik dan serabut syaraf parasimpatik. Meskipun memiliki perbedaan yang saling berlawanan, fungsi kedua serabut syaraf tersebut tidak dipengaruhi oleh syaraf somatik atau syaraf sadar.
Setiap gerakan akhirnya akan kita sadari, namun bagaimana dengan berbagai reflex yang terjadi dalam tubuh kita, seperti refleks visceral. Dan bagaimana kita dapat menyadari apa yang terjadi di dalam tubuh.Manusia atau binatang lainnya hanya mampu untuk merasakan rasa lapar, haus, panas, dan lain-lain. Sedangkan kerja fisiologis lainnya, seperti bagaimana jantung tetap berkontraksi, belum tentu dapat kita sadari. Atau bisakah manusia menghentikan denyut jantungnya sendiri,lantas mampu memerintahkannya kembali untuk berdenyut? Saraf yang mengatur hal yang demikian adalah system saraf tak sadar (autonomus). Sistem saraf tak sadar ini umumnya dipengaruhi oleh  saraf poarasimpatik dan simpatik

Rongga antara lapisan arachnoid dan piameter berisi caairan serebrospinal yang berfungsi sebagai bantalan bagi otak untuk melindungi dari benturan pada tengkorak dan juga berperan membawa nutrient, hormone serta sel darah putih menuju bagian-bagian otak. Cairan serebrosinal bersifat alkalis, bening (mirip plasma), dan dihasilkan oleh bagian otak tengah atau diensefalon. Serabut saraf diselimuti sejenis sarung yang terbentuk dari bahan lemak, yang berfungsi melindungi, memberi makan dan memisahkan serabut-serabut saraf. Adanya pelindung tersebut mengakibatkan warna putih pada substansi alba. Otak dan sumsum tulang belakang memiliki kedua substansi tersebu, namun susunanya berbeda. Pada otak, substansi kelabu terletak pada bagian korteks (kulit), daan subsstansi putih terletak di bagian tengah. Sebaliknya, pada sumsum tulang belakang substansi kelabu terletak di bagian tengah (dalam), dalam penampang melintangnya berbentuk seperti kupu-kupu, sedangkan substansi putih terletak di bagian korteks
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Seluruh aktivitas tubuh kita dikendaliakan oleh system ssarf pusat tersebut. Maka diperlukan perlindungan. Otak dilindungi oleh tengkorak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Selain itu, kedua organ system saraf dilindungi oleh selaput meningia. Meningia terdiri dari tiga lapisan, dari dalam ke luar yaitu:
1. Piameter (Pia = lunak)
Piameter adalah selaput paling dalam dan sangat dekat dengan permukaan otak dan sumsum tulang belakang. Lapisan ini menyelipkan diri ke dalam celah-celah yang ada pada otak dan sumsum tulang belakang. Lapisan ini banyak mengandung pembuluh darah, sehingga berperan dalam menyalurkan oksigen dan zat makanan serta mengeluarkan sisa metabolism.
2. Arachnoid
Arachnoid berupa selaput jaring yang lembut, terletak diantara piameter dan durameter.
3. Durameter (Dura = liat/kuat)
Durameter merupakan lapisan terluar yang padat dan keras serta bersatu dengan tengkorak (Mader, 2004).
Otak merupakan pusat saraf yang paling utama, terletak di dalam rongga tengkorak. Berat otak orang dewasa sekitar 1,4 kg. Otak manusia terdiri atas dua belahan (hemisfer) yang besar. Oleh karena terdapat pindah silang pada jalur-jalur spinal, maka belahan otak kiri mengendaliakan sisi kana tubuh dan sebaliknya belahan otak kanan mengendalikan sisi kiri tubuh. Otak dibagi menjadi 3 daerah yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang. Pembagian daerah ini tampak nyata hanya selama perkembangan otak pada fase embrio, sedangkan pada otak manusia dewasa sudah tidak tampak nyata karena masing-masing terdiri dari beberapa bagian atau lobus.
1. Otak Depan atau Otak Besar (Cerebrum)
Bagian yang paling menonjol dari otak manusia adalah otak besar (Cerebrum), yang disebut otak depan. Otak depan terdiri dari 2 belahan besar yaitu belahan kiri dan belahan kanan. Setiap belahan mengatur dan melayani tubuh yang berlawanan yaitu belahan kiri mengatur dan melayani tubuh bagian belahan kanan, sebaliknya belahan kanan mengatur dan melayani tubuh bagian kiri. Masing-masing belahan otak besar yang telah disebutkan di atas dibagi menjadi 4 lobus yaitu frontal, parietal, oksipetal, dan temporal. Antara lobus frontal dan lobus parietal dipisahkan oleh suklus sentralis (celah tengah) atau celah Ronaldo. Otak depan tersusun atas dua lapisan yaitu lapisan luar (korteks) dan lapisan dalam.
a. Lapisan luar (korteks)
Merupakan lapisan tipis berwarna abu-abu. Lapisan ini berisi badan sel-sel saraf. Permukaan lapisan korteks berlipat-lipat, sehingga permukannya menjadi lebih luas.
b. Lapisan dalam
Merupakan lapisan yang berwarna putih. Lapisan dalam banyak mengandung serabut saraf, yaitu dendrite dan neurit.
Otak depan merupakan pusat saraf utama, karena memiliki fungsi yang penting dalam pengaturan semua aktivitas tubuh, khususnya berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbanangan. Secara terperinci aktivitas tersebut dikendalikan pada daerah yang berbeda. Di depan lekuk tengah (Sulkus sentralis) terdapat daerah motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar. Bagian paling bawah pada korteks motor mempunyai hubungan dengan kemampuan bicara. Daerah anterior pada lobus frontalis berhubungan dengan kemampuan berfikir. Di belakang (posterior) sulkus sentralis merupakan daerah sensori. Pada daerah ini berbagai sifat perasa dirasakan kemudian ditafsirkan. Daerah pendengaran (auditori) terletak pada lobus temporal. Di daerah ini kesan atas suara diterima dan diinterprestasikan. Daerah visual (penglihatan) terletak pada ujung lobus oksipetal  yang menerima bayangan dan selanjutnya bayangan itu ditafsirkan. Adapun pusat pengecap dan pembau terletak di lobus temporal bagian ujung anterior.
2. Otak Tengah
Otak tengah (Diensefalon) cukup kecil dan tidak mencolok, terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Bagian terbesar dari otak tengah pada sebagian vertebrata adalah lobus optikus yang ukurannya berbeda-beda. Otak tengah mengandung pusat-pusat yang mengendalikan keseimbangan dan serabut saraf yang menghubungkan bagian otak belakang dengan bagian otak depan juga antara otak depan dengan mata.
3. Otak Belakang
Otak belakang meliputi jembatan varol (pons varolli), sumsum lanjutan (medulla oblongata) dan otak kecil (serebelum). Ketiga bagian ini membentuk batang otak.
a. Jembatan varol (Pons varolli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan lobus kiri dan kanan otak kecil, serta menghubungkan otak kecil dan korteks otak besar.
b. Sumsum Lanjutan (Medula oblongata)
Sumsum Lanjutan (Medula oblongata) membentuk bagian bawah batang otak serta menghubungkan Pons varolli dengan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Sumsum lanjutan berperan sebagai pusat pengatur pernapasan dengan cara meneruskan implus saraf yang merangsang otot antara tulang rusuk dan diafragma. Selain itu juga berperan sebagai pusat pengatur refleks fisiologis seperti detak jantung, tekanan darah suhu tubuh, pelebaran atau penyempitan pembuluh darah, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaann. Fungsi lainnya yaitu mengatur gerak refleks seperti batuk, bersin, dan berkedip.  
c. Otak Kecil (Serebelum)
Otak kecil (Serebelum) merupakan bagian terbesar dari otak belakang. Otak kecil ini terletak di bawah lobuss oksipital serebrum. Otak kecil terdiri dari 2 belahan dan permukaannya berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan dan koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar. Bila terjadi cedera pada otot kecil dapat mengakibatkan gangguan pada koordinasi gerakan otot

Sumsum tulang belakang (Medula spinalis) terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang, memanjang dimulai dari ruas tulang leher sampai dengan antara tulang pinggang pertama dan kedua. Susunan sumsum tulang belakang sama seperti susunan sumsum lanjutan yaitu tersusun atas dua lapisan. Lapisan luar berwarna putih berisi dendrit dan neurit, sedangkan lapisan dalam berwarna abu-abu yang banyak mengandung sel saraf. Fungsi sumsum tulang belakang adalah sebagai pusat dari gerak refleks, penghantar implus sensori dari kulit atau otot ke otak dan membawa implus motor dari otak ke otot tubuh. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang dalam yang berwarna abu-abu berbentuk seperti kupu-kupu (ada yang mengatakan mirip huruf H) dan terdiri atas:
akar dorsal yang mengandung saraf sensori
akar ventral yang mengandung saraf motor eferen
saluran pusat (canal central) yaitu saluran yang mengandung cairan serebrospinal yang berhubungan dengan rongga ventrikel dalam otak
Sistem saraf otonom (saraf tak sadar) merupakan sistem saraf yang bekerja secara otomatis, tidak di bawah kehendak saraf pusat. Contoh gerakan yang dikendalikan sistem saraf otonom adalah denyut jantung, gerak alat pencernaan, dan pengeluaran keringat.  Sistem saraf ini terletak khusus di sumsum tulang belakang. Susunan saraf otonom terdiri atas susunan saraf simpatik dan safar parasimpatik.
a. Sistem saraf simpatik
Sistem saraf simpatik terletak di depan ruas tulang belakang dan berhubungan serta bersambung dengan sumsum tulang belakang melalui serabut-serabut saraf. Saraf simpatik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tuulang punggung yang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga memiliki serabut praganglion pendek dan memiliki serabut postganglion yang pajang. Yang dimaksud serabut praganglion adalah serabut saraf yang menuju ganglion, sedangkan serabut posstganglion adalah serabut sraf yang keluar dari ganglion.
b. Sistem saraf parasimpatik
Susunan saraf parasimpatik berupa jaringan susunan saraf yang berhubungan dengan ganglion-ganglion yang tersebar di seluruh tubuh


READ MORE - Sistem Saraf Pusat dan Otonom

Anatomi dan Biologi Ikan

DEFINISI IKAN (PISCES)
Bertulang belakang (termasuk vertebrata), habitatnya perairan, bernapas dengan insang (terutama), bergerak dan menjaga keseimbangan tubunya menggunakan sirip-sirip, bersifat poikilotermal.
MORFOLOGI (Bentuk Tubuh) IKAN
Bervariasi sekali, tetapi morfologi dasarnya adalah terdiri dari gambar 1, gambar 2.a bentuk umum : bilateralkepala, badan, dan ekor simetri, dan gambar 2.b nonsimetri

ANATOMI
Ada 10 sistem anatomi pada tubuh ikan :
1. Sistem penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir, dan sumber-sumber pewarnaan.
2. Sistem otot (urat daging): - penggerak tubuh, sirip-sirip, insang
- organ listrik
3. Sistem rangka (tulang) : tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ dalam dan penegak tubuh
4. Sistem pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ tambahan
5. Sistem peredaran darah (sirkulasi) : - organnya jantung dan sel-sel darah
- mengedarkan O2, nutrisi, dsb
6. Sistem pencernaan : organnya saluran pencernaan dari mulut – anus
7. Sistem saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi
8. Sistem hormon : kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi, dsb
9. Sistem ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutama ginjal
10. Sistem reproduksi dan embriologi : organnya gonad jantan dan betina
Ada hubungan yg sangat erat antara ke-10 sistem anatomi tersebut, misalnya :
menentukan cara bergeraknya mempengaruhi bentuk tubuh - sistem urat daging dan sistem rangka
- O2 dari perairan ditangkap olehsistem pernafasan dan peredaran darah dibawa ke seluruh tubuh melalui darahdarah, dipertukarkan dg CO2
1. SISTEM PENUTUP TUBUH/KULIT
Kulit terdiri dari 2 lapis :
- epidermis; terluar, tipis, selalu berganti
- dermis; di bawah epidermis, lebih tebal, tempat terbentuknya sisik
- Fungsi kulit :
- 1. pembungkus/penutup tubuh
2. pertahanan pertama terhadap penyakit dan parasit
3. penyesuaian terhadap kondisi lingkungan
4. alat ekskresi – osmoregulasi
5. alat pernafasan tambahan
Organ yang terdapat pada kulit :
- sisik, termasuk skut dan kil
- kelenjar lendir
- kelenjar racun
- sumber pewarnaan
ikan-ikan laut dalam- organ cahaya
Tipe-tipe sisik : sikloid, ktenoid, plakoid, ganoid, cesmoid.
Kelenjar lendir : mengeluarkan lendir
fungsi lendir :
1. mencegah gesekan badan dengan air, mempercepat gerakan
2. mencegah keluar-masuk air melalui kulit
3. mencegah infeksi
4. menutup luka
5. mencegah kekeringan (pada ikan paru-paru)
6. membuat sarang (pada spesies ikan tertentu)
Kelenjar modifikasi kelenjar lendir,racun : pada spesies-spesies tertentu letaknya berbeda-beda di sirip-sirip, fungsinya untuk pertahanan diri, menyerang, dan mencari makan.
Sumber pewarnaan pada ikan : fungsi penyamaran, persembunyian, pemberitahuan, menghindar daripewarnaan predator, menunggu mangsa, komunikasi dengan lawan jenis.
2. SISTEM URAT DAGING (OTOT)
Jenisnya :
- bergaris
- polos
- jantung
Kerjanya :
- di bawah rangsang saraf
- tidak di bawah rangsang saraf
Fungsinya : untuk pergerakan tubuh, sirip-sirip, rongga mulut, dan organ-organ dalam.
Pada ikan ada modifikasi urat daging, menjadi organ listrik pada ± 250 spesies ikan terutama ikan-ikan laut, di daerah tropis dan sub-tropis. Fungsinya untuk pertahanan diri (voltase listrik yg dihasilkan tinggi) dan untuk mencari makan (voltase rendah).

3. SISTEM RANGKA (TULANG)
Fungsi rangka :
1. penegak tubuh
2. tempat melekatnya otot
3. pelindung organ-organ dalam
4. membentuk eritrosit
Berdasarkan strukturnya, rangka ikan ada 2 macam :
a. Rangka tulang rawan, pada ikan-ikan Elasmobranchii (cucut dll)
b. Rangka tulang benar, pada ikan-ikan Teleostei (pada umumnya ikan-ikan)
Berdasarkan letaknya :
- tulang tengkorak
- tulang punggung
- tulang rusuk
disebut rangka VISCERAL- tulang penyokong insang
disebut rangka APPENDICULAR- tulang penyokong sirip
Tulang-tulang penutup insang :
- operculum
- sub operculum – di bawah
- pre operculum – di depan
- interculum – diantara

4. SISTEM PENCERNAAN
Definisi : Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melaului cara fisik dan kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus, kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah.
Organ-organ : Saluran pencernaan terdiri dari (dari arah depan/anterior ke arah belakang/posterior) berturut-turut : hati, empedu, pankreas lambung  esofagus mulut/rongga mulut usus(pilorus dan pilorik saeka)
Organ-organ tambahan : kelenjar hati, kelenjar empedu, dan kelenjar pancreas
Organ-organ pelengkap : sungut, gigi, tapis insang.
 Menurut jenis makanannya, ikan tergolong menjadi karnivor (makan ikan lain, kepiting, serangga, dsb), herbivor (makan plankton, tanaman air, dsb), dan omnivor (makannya campuran).
Jenis makanan ikan dan cara makannya dapat diduga dari :
- bentuk mulut, posisi mulut
- tipe gigi : canin, incisor, dsb
- tulang-tulang tapis insang : rapat, panjang, halus, dsb
- perbandingan antara panjang usus dengan panjang tubuhnya
 Untuk efektivitas sistem pencernaan, terdapat modifikasi-modifikasi pada lambung (misalkan belanak) dan pada usus (misal pada ikan hiu).
Dengan mengetahui jenis makanan alami dan cara makannya, dapat diterapkan pada usaha budidaya ikan.
5. SISTEM SIRKULASI (PEREDARAN DARAH)
Definisi : Sistem sirkulasi adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan anti bodi serta mengangkut CO2 dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya, keluar tubuh.
Organ-organ : jantung, pembuluh nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik (vena), dan kapiler-kapiler darah. Bahan yang diedarkan : darah (plasma darah dan butir-butir darah)
Jantung ikan :
- Fungsi : memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Beda jantung ikan dengan jantung hewan ada alat pacu jantung yg memungkinkan jantung terus berdenyutlain walaupun otak sudah rusak
- Bagian-bagian jantung :
• Atrium – berdinding tipis
• Ventrikal – berdinding tebal, sebagai pemompa darah
• Bulbus arteriosus
Sebelum atrium, terdapat sinus venosus (SV) yang mengumpulkan darah berkadar CO2 tinggi, berasal dari organ-organ tertentu. Darah dari SV masuk ke dalam atrium melalui katup sinuautrial, dari atrium darah masuk ke dalam ventricle melalui katup atrioventricular. Dari ventrikel darah ditekan dengan daya pompa padanya, menuju ke arah aorta ventralis, menuju ke insang. Di insang terjadi pertukaran O2 dengan CO2 (pada sistem pernafasan) dan seterusnya darah dengan kandungan O2 tinggi diedarkan ke daerah kepala, ke bagian dorsal, ke ventral, dan ekor kembali ke jantung dan seterusnya.setelah mengedarkan nutrisi dsb 

6. SISTEM PERNAFASAN
Definisi : Pernafasan : pertukaran CO2 (sisa-sisa proses metabolisme tubuh yg harus dibuang) dengan O2 (berasal dari perairan, dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme dsb).
Organ-organ pernafasan :
mengambil O2 dari perairan letak? - terutama insang
- organ tambahan mengambil O2 dari udara;paru-paru, labirin, dsb
kulit dan kantung pada embrio dan larvakuning telur
Insang, bagian-bagiannya :
- tulang lengkung insang
- tulang tapis insang
- daun insang
Fungsi bagian-bagian insang :
1. Tulang lengkung insang sebagai tempat melakeatnya tulang tapis insang dan daun insang, mempunyai banyak saluran-saluran darah dan saluran syaraf
2. Tulang tapis insang, berfungsi dalam sistem pencernaan untuk mencegah keluarnya organisme makanan melalui celah insang
3. Daun insang, berfungsi sebagai dalam sistem pernafasan dan peredaran darah, tempat terjadinya pertukaran gas O2 dengan CO2.
Mekanisme pernafasan :
Pertukaran gas CO2 dan O2 terjadi secara difusi ketika air dari habitat yang masuk melalui mulut, terdorong ke arah daerah insang. O2 yang banyak dikandung di dalam air akan diikat oleh hemoglobin darah, sedangkan CO2 yang dikandung di dalam darah akan dikeluarkan ke perairan. Darah yang sudah banyak mengandung O2 kemudian diedarkan kembali ke seluruh organ tubuh dan seterusnya.
Hal-hal yang berkaitan dg sistem pernafasan :
1. Perairan harus mengandung O2 cukup banyak
2. Bila perairan kurang O2, ikan akan a.l :
pedagang ikana. menuju permukaan
b. menuju tempat pemasukkan air
c. menuju tempat air yg berarus
3. Daun insang harus dalam keadaan lembab
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan ikan akan O2:
1. ukuran dan umur (standia hidup) : ikan-ikan kecil membutuhkan O2 >>
2. aktivitas ikan : yang aktif berenang perlu O2 >>
3. Jenis kelamin : ikan betina membutuhkan O2 >>
4. Stadia reproduksi

7 & 8 SISTEM SARAF DAN HORMON
Kedua sistem ini dapat dikatakan sebagai sistem koordinasi untuk mengantisipasi perubahan kondisi lingkungan dan perubahan status kehidupan (reproduksi dsb). Perubahan lingkungan akan diinformasikan ke sistem saraf (saraf pusat dsb), saraf akan merangsang kelenjar endokrin hormon dikirim keuntuk mengeluarkan hormon-hormon yang dibutuhkan akan merangsangorgan target dan aktivitas metabolisme jaringan-jaringan a.l untuk bergerak.
Sistem saraf terdiri dari :
- sistem cerebro spinal :
• sistem saraf pusat : otak dan tulang punggung
• sistem saraf tepi
- sistem otonomi : simpati dan parasimpati
- organ-organ khusus : hidung, telinga, mata, LL
Keistimewaan mendeteksi kondisisistem saraf pada ikan : sistem saraf pada LL lingkungan (pH, suhu, dsb) karena mengandung ujung-ujung sel saraf dan sel darah.
Sistem Hormon : Hormon dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar hormon a.l hormon pertumbuhan, hormon reproduksi, hormon ekskresi & osmoregulasi.
Menurut hasil kelenjar hormon :
- endo hormon : yang bekerja di dalam tubuh, seperti hormon-hormon di atas
- ekto hormon : yang bekerja di luar tubuh, seperti fenomen : merangsang jenis kelamin lain mendekat untuk berpijah.
9. SISTEM EKSKRESI DAN OSMOREGULASI
Definisi :
Sistem Ekskresi : sistem pembuangan proses metabolisme tubuh (berupa gas, cairan, dan padatan) melalui kulit, ginjal, dan saluran pencernaan).
Sistem Osmoregulasi : sistem pengaturan keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh (air dan darah) dengan tekanan osmotik habitat (perairan).
Organ-organ dalam sistem ekskresi : kulit, saluran pencernaan, dan ginjal.
Organ-organ sistem osmoregulasi : kulit, ginjal, insang, lapisan tipis mulut.
Ginjal : teletak di atas rongga perut, di luar peritonium, di bawah tulang punggung dan aorta dorsalis, sebanyak satu pasang, berwarna merah, memanjang.
Fungsi Ginjal :
1. menyaring sisa-sisa proses metabolisme untuk dibuang, zat-zat yang diperlukan tubuh diedarkan lagi melalui darah
2. mengatur kekentalan urin yang dibuang untuk menjaga keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh
Tekanan osmotik cairan tubuh berbeda antara ikan-ikan bertulang benar (Teleostei) yang hidup di laut dengan yang hidup di perairan tawar, demikian juga dengan ikan-ikan bertulang rawan (Elasmobranchii), sehingga struktur dan jumlah ginjalnya juga berbeda, demikian juga dengan sistem osmoregulasinya.
10. SISTEM REPRODUKSI DAN EMBRIOLOGI
Definisi : Sistem reproduksi adalah sistem untuk mempertahankan/melestarikan spesies dengan menghasilkan keturunan yang fertil. Embriologi adalah urutan proses perkembangan dari zygot (hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma) sampai menjadi anak ikan dan seterusnya.
Organ-organ reproduksi :
Organ kelamin (gonad) : menghasilkan sel-sel kelamin (gamet)
menghasilkan spermatozoa4. Gonad jantan : testes, biasanya sepasang, kiri dan kanan
menghasilkan telur5. Gonad betina : ovari/ovarium
Tipe reproduksi :
Berdasarkan organ kelamin :
2 macam1. Biseksual (individu betina terpisah dari individu jantan)
2. Hermafrodit (sel kelamin jantan dan betina terdapat pada satu individu)
3 macam
3. Partenogenesis dan ginogenesis
Berdasarkan proses pembuahan sel telur oleh spermatozoa :
1. Eksternal (ovivar) : pembuahan di luar tubuh betina, perkembangan embrio di luar tubuh betina, jumlah telur ratusan s.d ribuan
2. Internal
a. vivipar : pembuahan di dalam tubuh betina, embrio mendapatkan sari makanan dari induk sampai menetas
b. ovovivipar : embrio mendapat sari makanan dari kuning telur
perlu organ penyalur spermatozoa :
- gonopodium (ikan seribu)
- clasper (cucut)
Berdasarkan perlindungan induk terhadap telur/anaknya :
1. tanpa perlindungan :
tongkol, patin, bandeng- telur banyak (ratusan ribu), ukuran kecil
- pemijahan di tempat terbuka
2. membuat sarang :
- tanpa ditunggu induk
- sarang dari daun-daunan, kayu, pasir
3. di lokasi khusus, tanpa perlindungan induk
- di bebatuan, tenggelam di dasar
- di tanaman air
- diletakkan pada cangkang bivalva hidup
- diletakkan di pasir
4. perlindungan induk di luar tubuh
- buih/gelembung
- kayu/daun
- lubang/sarang
5. perlindungan induk di dalam tubuh
- di dalam mulut
- di cekungan di kepala
- di dalam ”uterus”
Ciri kelamin
1. Primer (gonad dan saluran yang terlibat langsung dalam proses reproduksi)
- jantan : organnya testes dengan salurannya vas deferens
- betina : organnya ovarium dengan salurannya oviduct
baru diketahui setelah dilakukan pembedahan
2. Sekunder (terlihat dari luar, tidak terlibat langsung dalam reproduksi)
- bentuk/ukuran (dimorfisme)
badan, kepala, ukuran sirip, adanya genital papila, ovopositor
- warna (dikromatisme)
jantan : cerah, warna-warni
betina : sederhana, hanya satu warna
- tingkah laku
jantan : agresif, lincah, membuat sarang
betina : tenang, menunggu sarang selesai

READ MORE - Anatomi dan Biologi Ikan

Sabtu, 26 November 2011

cabang - cabang biologi

mungkin saja masih ada cabang-cabang biologi lagi yang belum terdata di sini. jika ada yang mengetahuinya, bisa usul sehingga bisa menambah daftar cabang biologi di sini.

http://faktabukanopini.blogspot.com/
Biologi merupakan pohon ilmu yang sangat besar. Karena luasnya bahan kajian biologibiologi dibagi lagi menjadi cabang-cabang ilmu. Beberapa cabang-cabang ilmu biologi antara lain : 1. Agronomi, ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya
2. Algologi, ilmu yang mempelajari tentang alga
3. Anatomi atau ilmu urai tubuh, ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh
4. Anatomi Perbandingan, ilmu mengenai persamaan dan perbedaan anatomi dari makhluk hidup.
5. Anestesiologi, disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi.
6. Apiari, ilmu yang mempelajari tentang lebah termasuk ternak lebah
7. Arachnologi, ilmu yang mempelajari tentang laba-laba.
8. Artrologi, ilmu yang mempelajari tentang sendi (penyakit sendi)
9. Bakteriologi, ilmu yang mempelajari tentang bakteri
10. Bioinformatika, ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis
11. Biologi Molekuler, kajian biologi pada tingkat molekul
12. Biologi Reproduksi, cabang biologi yang mendalami tentang perkembangbiakan
13. Biokimia, kajian biologi yang mempelajari kimia makhluk hidup
14. Biofisika. cabang ilmu biologi yang mengkaji aplikasi aneka perangkat dan hukum fisika untuk menjelaskan aneka fenomena hayati atau biologi
15. Biogeografi, cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu
16. Biostatistika, (gabungan dari kata biologi dengan statistika; kadang-kadang dirujuk sebagai biometri atau biometrika) adalah penerapan ilmu statistika ke dalam ilmu biologi
17. Bioteknologi, cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
18. Botani, Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
19. Bryologi, ilmu yang mempelajari tentang lumut
20. Dendrologi, ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya, seperti liana dan semak
21. Dermatologi, ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya
22. Ekologi, ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbale balik antara makhluk hidup dan lingkungannya
23. Epidemiologi, ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit
24. Embriologi, ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio
25. Endokrinologi, ilmu yang mempelajari tentang hormone
26. Entomologi, Ilmu yang mempelajari tentang serangga
27. Etnobotani, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan tumbuhan
28. Etnozoologi, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan hewan
29. Etologi, cabang ilmu zoologi yang mempelajari perilaku atau tingkah laku hewan, mekanisme serta faktor-faktor penyebabnya
30. Eugenetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
31. Evolusi, ilmu yang mempelajari perubahan makhluk hidup dalam jangka panjang
32. Enzimologi, ilmu yang mempelajari tentang enzim
33. Farmakologi,ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap tubuh manusia
34. Fikologi, Ilmu yang mempelajari tentang alga.
35. filogeni, kajian mengenai hubungan di antara kelompok-kelompok organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap mendasarinya
36. Fisiologi, Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh
37. Fisioterapi, Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadappenderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot
38. Fitopatologi, cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari penyakit tumbuhan akibat serangan patogen ataupun gangguan ketersediaan hara
39. Gastrologi, ilmu yang mempelajari tentang salurang pencernaan, terutama lambung dan usus
40. Genetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
41. Genetika kuantitatif, Cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat terukur (kuantitatif atau metrik), yang tidak bisa dijelaskan secara langsung melalui hukum pewarisan Mendel
42. Genetika molukuler, cabang genetika yang mengkaji bahan genetik dan ekspresi genetik di tingkat subselular (di dalam sel)
43. Genetika , cabang genetika yang membahas transmisi bahan genetik pada ranah populasi
44. Ginekologi, ilmu yang khusus mempelajari penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium)
45. Genomika, ilmu yang mempelajari tentang bahan genetik dari suatu organisme atau virus
46. Harpetologi, ilmu yang mempelajari reptilia dan ampibia (ular dan kadal)
47. Hematologi, ilmu yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya
48. Histologi, ilmu yang mempelajari tentang jaringan
49. Higiene, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan makhluk hidup
50. Ikhtiologi, Ilmu yang mempelajari tentang ikan
51. Imunologi, Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh
52. Kardiologi, ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah
53. Karsinologi, ilmu yang mempelajari tentang crustacean
54. Limnologi, ilmu yang mempelajari tentang rawa
55. Malakologi, ilmu yang mempelajari tentang molusk
56. Mamologi, ilmu yang mempelajari tentang mammalia
57. Metabolomika, kajian dalam biologi molekular yang memusatkan perhatian pada keseluruhan produk proses enzimatik yang terjadi di dalam sel
58. Mikobiologi, ilmu yang mempelajari tentang jamur
59. Mikrobiologi, ilmu yang mempelajari tentang organism
60. Miologi, ilmu yang mempelajari tentang otot
61. Mirmekologi, ilmu yang mempelajari tentang rayap
62. Morfologi, ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luar organisme
63. Nematologi, ilmu yang mempelajari tentang nematod
64. Nefrologi, cabang medis internal yang mempelajari fungsi dan penyakit ginjal
65. Neurologi, Ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem sara
66. Organologi, ilmu yang mempelajari tentang organ
67. Onkologi, ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya
68. Ontogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa
69. Ornitologi, ilmu yang mempelajari tentang burung
70. Osteologi, ilmu yang mempelajari tentang tulang
71. Oftalmologi, ilmu yang mempelajari tentang mata ( penyakit mata )
72. Palaentologi, Ilmu yang mempelajari tentang fosil
73. Paleobotani, ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau
74. Paleozoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan purba
75. Palinologi, ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan fosilnya, diantaranya serbuk sari, sepura, dinoflagelata, kista, acritarchs, chitinozoa, dan scolecodont, bersama dengan partikel material organik dan kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan sedimen
76. Parasitologi, ilmu yang mempelajari tentang parasit
77. Patologi, ilmu yang mempelajari tentang penyakit
78. Patologi anatomi, ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik dan makroskopik berbagai organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses lainnya
79. Patologi Klinik, ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai fungsi organ atau sistem organ
80. Pediatri, ilmu yang mempelajari masalah penyakit pada bayi dan anak
81. Philogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhlukhidup
82. Primatologi, ilmu yang mempelajari tentang primata
83. Proteomika, kajian secara molekular terhadap keseluruhan protein yang dihasilkan dari ekspresi gen di dalam sel.
84. Protozoologi, ilmu yang mempelajari tentang protozoa
85. Psikiatri, ilmu kedokteran jiwa
86. Pteridologi, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan pak
87. Pulmonologi, ilmu yang mempelajari tentang paru-par
88. Radiologi, ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi geombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik
89. Reumatologi, ilmu yang ditujukan untuk diagnosis dan terapi kondisi dan penyakit yang mempengaruhi sendi, otot, dan tulang
90. Rekayasa Genetika, ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetis
91. Rodentiologi, ilmu yang mempelajari tentang rodentia
92. Sitologi, ilmu yang mempelajari tentang sel
93. Sanitasi, ilmu yang mempelajari tentang lingkungan
94. Taksonomi, ilmu yang mempelajari tentang sistematika makhluk hidup
95. Teknik Biokimia, cabang ilmu dari teknik kimia yang berhubungan dengan perancangan dan konstruksi proses produksi yang melibatkan agen biologi
96. Teratologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan formasi dari sel, jaringan, dan organ yang dihasilkan dari perubahan fisiologi dan biokimia.
97. Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup.
98. Transkriptomika, bagian dari biologi molekular yang mengkaji tentang produk transkripsi secara keseluruhan (transkriptom)
99. Urologi, cabang ilmu kedokteran yang mencakup ginjal dan saluran kemih pada pria dan wan ita baik dewasa dan anak serta organ reproduksi pada pria
100. Virologi, ilmu yang mempelajari tentang virus
101. Zoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan
READ MORE - cabang - cabang biologi

Selasa, 15 November 2011

Fisiologi tumbuhan

Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya : energi cahaya untuk fotosintesis, energi kimia untuk kemosintesis.


1. Fotosintesis
Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu (tidak kelihatan).

Yang digunakan dalam proses fetosintesis adalah spektrum cahaya tampak, dari ungu sampai merah, infra merah dan ultra ungu tidak digunakan dalam fotosintesis.

Dalam fotosintesis, dihasilkan karbohidrat dan oksigen, oksigen sebagai hasil sampingan dari fotosintesis, volumenya dapat diukur, oleh sebab itu untuk mengetahui tingkat produksi fotosintesis adalah dengan mengatur volume oksigen yang dikeluarkan dari tubuh tumbuhan.

Untuk membuktikan bahwa dalam fotosintesis diperlukan energi cahaya matahari, dapat dilakukan percobaan Ingenhousz.

2. Pigmen Fotosintesis
Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik. Di dalam daun terdapat jaringan pagar dan jaringan bunga karang, pada keduanya mengandung kloroplast yang mengandung klorofil / pigmen hijau yang merupakan salah satu pigmen fotosintetik yang mampu menyerap energi cahaya matahari.

Dilihat dari strukturnya, kloroplas terdiri atas membran ganda yang melingkupi ruangan yang berisi cairan yang disebut stroma. Membran tersebut membentak suatu sistem membran tilakoid yang berwujud sebagai suatu bangunan yang disebut kantung tilakoid. Kantung-kantung tilakoid tersebut dapat berlapis-lapis dan membentak apa yang disebut grana Klorofil terdapat pada membran tilakoid dan pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid, sedang pembentukan glukosa sebagai produk akhir fotosintetis berlangsung di stroma.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan klorofil antara lain :
1. Gen :
bila gen untuk klorofil tidak ada maka tanaman tidak akan memiliki
klorofil.
2. Cahaya :
beberapa tanaman dalam pembentukan klorofil memerlukan cahaya,
tanaman lain tidak memerlukan cahaya.
3. Unsur N. Mg, Fe :
merupakan unsur-unsur pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil.
4. Air :
bila kekurangan air akan terjadi desintegrasi klorofil.

Pada tabun 1937 : Robin Hill mengemukakan bahwa cahaya matahari yang ditangkap oleh klorofil digunakan untak memecahkan air menjadi hidrogen dan oksigen. Peristiwa ini disebut fotolisis (reaksi terang).
H2 yang terlepas akan diikat oleh NADP dan terbentuklah NADPH2, sedang O2 tetap dalam keadaan bebas. Menurut Blackman (1905) akan terjadi penyusutan CO2 oleh H2 yang dibawa oleh NADP tanpa menggunakan cahaya. Peristiwa ini disebut reaksi gelap NADPH2 akan bereaksi dengan CO2 dalam bentuk H+ menjadi CH20.

CO2 + 2 NADPH2 + O2 ————> 2 NADP + H2 + CO+ O + H2 + O2

Ringkasnya :
Reaksi terang :2 H20 ——> 2 NADPH2 + O2
Reaksi gelap :CO2 + 2 NADPH2 + O2——>NADP + H2 + CO + O + H2 +O2
atau
2 H2O + CO2 ——> CH2O + O2
atau
12 H2O + 6 CO2 ——> C6H12O6 + 6 O2

3. Kemosintesis
Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya sebagai sumber energi. Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat mengadakan asimilasi C dengan menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu.

Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro) menjadi Fe3+ (ferri).

Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus memperoleh energi dengan cara mengoksidasi NH3, tepatnya Amonium Karbonat menjadi asam nitrit dengan reaksi:
Nitrosomonas
(NH4)2CO3 + 3 O2 ——————————> 2 HNO2 + CO2 + 3 H20 + Energi
Nitrosococcus

1. Sintesis Lemak
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam metabolisme, ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs. Sebagian besar pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim A. Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat saling mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut. Lemak dapat dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari lemak dan protein dan seterusnya.

4.1. Sintesis Lemak dari Karbohidrat :
Glukosa diurai menjadi piruvat ———> gliserol.
Glukosa diubah ———> gula fosfat ———> asetilKo-A ———> asam lemak.
Gliserol + asam lemak ———> lemak.
4.2. Sintesis Lemak dari Protein:
Protein ————————> Asam Amino
protease

Sebelum terbentuk lemak asam amino mengalami deaminasi lebih dabulu, setelah itu memasuki daur Krebs. Banyak jenis asam amino yang langsung ke asam piravat ———> Asetil Ko-A.

Asam amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin dapat terurai menjadi Asam pirovat, selanjutnya asam piruvat ——> gliserol ——> fosfogliseroldehid Fosfogliseraldehid dengan asam lemak akan mengalami esterifkasi membentuk lemak.

Lemak berperan sebagai sumber tenaga (kalori) cadangan. Nilai kalorinya lebih tinggi daripada karbohidrat. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat hanya menghasilkan 4,1 kalori saja.

5. Sintesis Protein
Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar akan membentuk molekul polipeptida. Pada dasarnya protein adalah suatu polipeptida.

Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu yang sesuai dengan keperluannya. Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat suatu zat (substansi) yang berperan penting sebagai "pengatur sintesis protein". Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RNA.
READ MORE - Fisiologi tumbuhan

Senin, 14 November 2011

Dasar Genetika





DNA
Setiap makhluk hidup di dunia ini memiliki penampakan fisik (fenotip) yang dikendalikan oleh rangkaian perintah kimia. Di dalam setiap sel makhluk hidup, terdapat sebuah inti yang memuat serangkaian kimia asam Deuxiribonucleid Acid/Asam Nuklead Deuksiribo (DNA). Setiap sel pada satu makhluk hidup, memiliki salinan DNA yang sama. Jadi, pada hamster A, sel mata memiliki salinan DNA yang sama persis dengan DNA sel kaki, sel telinga, sel rambut dan lain sebagainya. Namun demikian DNA inilah yang juga memberi perintah kepada sel-sel tersebut untuk berkembang menjadi sel-sel yang spesifik, baik menjadi sel mata, sel kaki, sel bulu, atau sel lainnya. Umumnya, DNA selalu dinyatakan dalam bentuk berpasangan. Misalnya untuk gen bulu panjang, dinyatakan dalam ll, bukan l. Separuh dari gen binatang diturunkan dari ayah dan separu dari ibu. Dikenal pula gen-gen yang dominan terhadap gen lainnya. Gen yang dominan biasanya ditulis menggunakan huruf besar, sedangkan gen yang resesif ditulis menggunakan huruf kecil. Masih menggunakan contoh untuk gen bulu panjang, L berarti bulu pendek, l berarti bulu panjang. Dalam hal ini, L adalah dominan, sedangkan l adalah resesif. Jika gen L muncul, maka sifat l akan tersembunyi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut.
LL x ll Jantan (LL)
L L
Betina (ll)lLl Ll
lLlLl

Pada tabel di atas, jantan memiliki fenotip bulu pendek dengan genotip LL sedangkan betina memiliki fenotip bulu panjang dengan genotip ll. Alel jantan akan berpisah menjadi L dan L, sedangkan pada betina akan berpisah menjadi l dan l. Seperti tampak pada tabel, setiap anak ternyata akan memiliki genotip Ll. Karena L (bulu pendek) adalah dominan terhadap l (bulu panjang), maka dengan demikian setiap anak akan memiliki fenotip bulu pendek dan membawa sifat bulu panjang. Disebut membawa sifat bulu panjang, karena secara genetik memiliki gen l, yang jika dipasangkan pada gen l lainnya akan muncul sifat bulu panjang.
Sekarang kita perhatikan jika anakan Ll tersebut dikawinkan dengan anakan Ll (Ll x Ll).
Ll x Ll Jantan (Ll)
L l
Betina (Ll)LLL Ll
lLlll

Ternyata jika Ll dikawinkan dengan Ll akan menghasilkan 3 macam genotip dengan perbangingan LL : Ll : ll adalah 1 : 2 : 1. Secara fenotip, keturunan yang didapatkan adalah bulu pendek dan bulu panjang dengan perbandingan 3 : 1. Inilah sebabnya Ll disebut pembawa sifat, karena dapat menghasilkan keturunan bulu pendek (ll).

Setiap makhluk hidup tidak hanya dikendalikan oleh satu pasang gen, melainkan oleh beberapa pasang gen. Berikut adalah contoh jika hamster dengan warna umbrous bulu panjang dengan pembawa sifat bulu panjang (UuLl) dikawinkan dengan warna umbrous bulu pendek dengan pembawa sifat bulu panjang (uuLl).
Uull x uuLl Jantan (UuLl)
Umbrous, Pendek Carrier Panjang
UL UluL ul
Betina (UuLl)
Umbrous
Pendek, Carrier Panjang
ULUULL
Umbrous
Pendek
UULl
Umbrous
Pendek
UuLl
Umbrous
Pendek
UuLl
Umbrous
Pendek
UlUULl
Umbrous
Pendek
UUll
Umbrous
panjang
UuLl
Umbrous
Pendek
Uull
Umbrous
Panjang
uL UuLL
Umbrous
Pendek
UuLl
Umbrous
Pendek
uuLL
Non-umbrous
Pendek
uuLl
Non-Umbrous
Pendek
ul UuLl
Umbrous
Pendek
Uull
Umbrous
Panjang
uuLl
Non-umbrous
Pendek
uull
Non-umbrous
Panjang

Berdasarkan tabel di atas, ternyata perkawinan UuLi x UuLi akan menghasilkan beragam variasi genotip. Dari jantan dan betina umbrous berbulu pendek umbrous ini didapatkan empat macam variasi fenotip:
  • Umbrous berbulu pendek
  • Umbrous berbulu panjang
  • Non-umbrous berbulu pendek dan
  • Non-umbrous berbulu panjang
masing-masing dengan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1. Jenis dengan perbandingan terkecil, biasanya akan menjadi hamster yang relatif mahal karena untuk mendapatkannya cukup sulit. Hamster akan menjadi semakin mahal (baca: langka) apabila pada hamster itu muncul banyak genotip resesif.

Perlu diperhatikan bahwa beberapa gen jika muncul bersamaan dalam satu pasang dapat membawa sifat letal, yaitu hamster menjadi cacat atau bahkan mati. Contoh pada hamster siria adalah gen Lg (abu-abu muda) dan Wh (putih). Lg dan Wh keduanya bersifat dominan. LgLg memiliki fenotip yang sama dengan Lglg. Walau demikian, LgLg dapat menyebabkan anak hamster mati. Oleh sebab itu, catatan mengenai silsilah hamster adalah penting untuk menghidari didapatkannya pasangan genetik letal.

Gen Terkait Kelamin
Jenis kelamin pada mamalia dipengaruhi oleh kromosom jantan. Pasangan gen pada betina adalah XX, sedangkan pada jantan adalah XY. Dengan demikian, XX akan membelah menjadi X dan X sedangkan XY akan membelah menjadi X dan Y.
XY x XX Jantan (XY)
X Y
Betina (XX)XXX XY
XXXXY

Jelas terlihat bahwa penentu kelamin adalah sperma (Y). Dalam perkawinan jantan x betina akan menghasilkan keturunan dengan jantan : betina = 1 : 1.
Beberapa gen warna diketahui terkait pada jenis kelamin hamster. Sebagai contoh, pada hamster siria gen To (warna kuning) terkait pada jenis kelamin betina, lebih tepatnya terkait pada gen X. Dengan demikan, pada betina terdapat 3 macam kombinasi gen To, yaitu ToTo (kuning), Toto (tortoiseshell), dan toto (bukan-kuning). Pada jantan, hanya terdapat satu gen X, maka hanya terdapat dua kombinasi yaitu To_ (kuning) atau to_ (bukan-kuning). Tortoiseshell adalah warna mozaik antara kuning dan bukan-kuning, hanya terdapat pada betina, karena pada satu locus gen harus terdapat gen To dan to.
XY x XXJantan (To_)
Kuning
Jantan (to_)Bukan-kuning
XTo Y_Xto Y_
Betina (ToTo)
Kuning
XToToTo
Betina, Kuning
To_
Jantan, Kuning
Toto
Betina, Tortoiseshell
To_
Jantan, Kuning
XToToTo
Betina, Kuning
To_
Jantan, Kuning
Toto
Betina, Tortoiseshell
To_
Jantan, Kuning
Betina (Toto)
Tortoiseshell
XToToTo
Betina, Kuning
To_
Jantan, Kuning
Toto
Betina, Tortoiseshell
To_
Jantan, Kuning
Xto Toto
Betina, Tortoiseshell
to_
Jantan, Bukan-kuning
toto
Betina, Bukan-Kuning
to_
Jantan, Bukan-kuning
Betina (toto)
Bukan-kuning
Xto Toto
Betina, Tortoiseshell
to_
Jantan, Bukan-kuning
toto
Betina, Bukan-Kuning
to_
Jantan, Bukan-kuning
Xto Toto
Betina, Tortoiseshell
to_
Jantan, Bukan-kuning
toto
Betina, Bukan-Kuning
to_
Jantan, Bukan-kuning

Pada hamster, pengetahuan tentang genetika biasanya lebih ditekankan untuk mengetahui/mendapatkan warna bulu yang diinginkan. Pewarnaan pada bulu hamster tidak hanya dipengaruhi oleh satu pasang gen, melainkan dapat terdiri dari beberapa pasang gen. Contoh: pada hamster siria, warna dove (abu-abu merpati) disebabkan oleh dua pasang gen pigmen yang tiap pasang harus bersifat resesif, yakni aa pp. Gen a adalah warna hitam dan p adalah cinnamon (agak oranye). Ketiadaan pigmen menyebabkan hamster menjadi berwarna albino (bulu putih, mata merah).

Kromosom
DNA pada setiap makhluk hidup disimpan dalam suatu wadah yang disebut kromosom. Tiap kromosom menyimpan DNA yang mempunyai tugas khusus untuk mengatur bentuk fisik tubuh. Jumlah kromosom pada tiap spesies berbeda. Oleh sebab itu, tidak semua makhluk hidup bisa melakukan perkawinan antar spesies, karena tiap kromosom dari sperma harus mendapat pasangan kromosom lain dari sel telur. Walaupun jumlah kromosom sama, belum tentu perkawinan berhasil. Ibarat kunci dan gembok, pasangan kromosom dari sperma dan sel telur harus identik. Kunci berbentuk bulat tidak dapat dimasukkan ke lubang gembok yang berbentuk pipih. Inilah mengapa perkawinan antar spesies yang memiliki kromosom sama belum tentu berhasil. Kalaupun berhasil, biasanya akan menghasilkan mutasi yang menyebabkan cacat pada keturunan atau kematian pada induk.
Jumlah kromosom pada tiap-tiap spesies hamster:
Spesies Jumlah Kromosom
Hamster Siria - Mesocricetus auratus 44 pasang
Hamster Campbel - Phodophus campbelli 28 pasang
Hamster Winter White - Phodophus sungorus 28 pasang
Hamster Roborovski - Phodophus roborovskii 34 pasang
Hamster Cina - Cricetulus griceus22 pasang

Jika melihat tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah kromosom pada hamster campbell dan winter white adalah sama, yakni 28 pasang. Lalu sering muncul pertanyaan, apakah kedua spesies tersebut dapat dikawin silangkan? Jawabannya bisa. Namun demikian sangat tidak disarankan untuk mengawin silangkan kedua jenis hamster ini. Dalam sebagaian besar kasus kawin silang antara hamster campbell dan winter white sering didapati anak yang cacat dan bahkan letal (mati). Perkawinan antar jenis ini dianggap sebagai tindakan tidak bermoral. 

Gen Warna
Kode Nama Mutasi Keterangan NegaraTahun
aMelanistic Black HitamPerancis 1985/86
bRust (Guninea Gold)
N/A 1961
cdAcromelanic gene - "Dark Eared White"Putih dengan telinga gelapAmerika 1952
dgDark Grey Abu-abu gelapAmerika 1964
eCream Krem/putih susuInggris 1951
LgLight Grey (Lethal Grey)Abu-abu muda (lethal) N/A 1965
pCinnamon Agak oranyeAmerika 1958
ruRuby Red Fawn Merah rubi - sangat jarang, diketahui hanya ada di AmerikaInggris 1948
Sg Silver Grey Abu-abu keperakan (platinum)N/A 1985/86
To Yellow Kuning, berhubungan dengan jenis kelaminN/A 1962

Mottled White Bercak putih (lethal) - diyakini sudah punah Amerika 1949

Gen Jenis Bulu
Kode Nama Mutasi Keterangan Negara Tahun
fdHairless Tanpa bulu N/A awal 1972
l Long Haired Bulu panjang Amerika 1972
rx Rex (Curly Hairs & Whiskers) Bulu keriting N/A 1970
Sa Satin (Shiny Coat) Bulu mengkilat N/A1968

Gen Pola
Kode Nama Mutasi Keterangan NegaraTahun
Ba Banded (White Banded) Lingkaran putih seputar leher Amerika 1957
Ds Dominant Spot (White Spotting) Belang putih besar Amerika 1964
sSpotting (piebal) Bercak-bercak kecil - diyakini sudah punahAmerika 1948
U Umbrous (sooty, ie black tips to fur) Ujung bulu berwarna lain N/A 1975
Wh Roan (white bellied/mixture of white hairs with color)
Anopthalmic (Eyeless)
Putih, dapat menghasilkan keturunan yang tidak bermata Amerika 1958

Merah: dominan Hijau: semi-dominan Biru: resesif


Beberapa warna yang diketahui berikut genetika asal warnanya:
Warna Genetik asal Genotip
Dove Black, Cinnamon aa pp
Beige
bb dgdg
Black Eyed Blonde
bb Lglg
Red Eyed Blonde
Lglg pp
Champagne
UU/Uu pp
Sable Chocolate
bb ee UU/Uu
True Chocolate
aa bb
Copper
ee bb pp UU/Uu
Cinnamon Fawn
pp ruru
Flash Eared White Dark Eared White, Cinnamon cdcd pp
Ivory Mata Hitam Dark Grey, Cream dgdg ee

Cream, Light Grey ee Lglg
Ivory Mata Merah
ee Lglg pp
Lilac Dark Grey, Cinnamon dgdg pp
Lilac pearl (Pink pearl)
dgdg pp To_ (jantan)
dgdg pp ToTo (betina)
Mink Cream, Cinnamon, Umbrous ee pp UU/Uu
Blue Mink
ee pp dgdg UU/Uu
Red Eyed Cream Cream, Cinnamon ee pp
Ruby Eyed Cream
ee ruru
Red Eyed Ivory Dark Grey, Cream, Cinnamon dgdg ee pp

Cream, Light Grey, Cinnamon ee Lglg pp
RoanCream, White Bellied (Eyeless White) ee Whwh
SableCream, Umbrousee UU/Uu
Sable Roan
ee Whwh UU/Uu
Smoke Pearl
dgdg To_ (jantan)
dgdg ToTo (Betina)
Honey
pp To_ (jantan)
ppToTo (betina)
Black Eyed Honey
bbTo_ (jantan)
bbToTo (betina)
Black Eyed White
ee Baba Dsds
Flesh Eared White
cdcd pp
Catatan:
Seluruh nama pewarnaan di atas disadur dari berbagai Klub Hamster di luar negeri. Klub Hamster Indonesia belum melakukan pengujian terhadap genetika warna-warna tersebut. Saat ini, Klub Hamster Indonesia tengah berupaya untuk mengumpulkan dan mengembangkan semua variasi warna yang mungkin yang bisa terjadi pada hamster siria (Mesocricetus auratus) untuk distandarkan dan diberi nama dalam bahasa indonesia.

Untuk mempermudah, dalam menentukan genetika hamster melalui pengamatan (tanpa pengujian laboratorium) dapat dilihat dari:
  • Warna ujung bulu
  • Warna bulu di dekat kulit apabila berbeda dengan ujung bulu
  • Warna bulu pada perut (spot putih/putih/ivory)
  • Warna telinga (coklat/flesh/abu-abu)
  • Warna mata (merah/rubi/hitam)
  • Apakah di pipinya ada semburat warna gelap?
  • Jenis bulu (panjang/pendek, keriting/lurus, mengkilap/biasa)
Lebih baik lagi jika ciri-ciri warna dan bulu orang tua hamster diketahui. Walau demikian, bisa saja terdapat lebih dari satu kemungkinan variasi kode genetik. Mengingat penentuan ini hanya berdasarkan pengamatan, bukan uji laboratorium.

Gen Warna

Kode Nama Mutasi Keterangan Negara Tahun
a Black Hitam Eropa 1997
b Black Eyed Argente/
Sandy/
Cinnamon
Kekuningan mata hitamAmerika 1993
c Albino Tidak berpigmen, warna putih Hunggaria1988
d Opal Kombinasi 3 warna: hitam, coklat, putih, seperti batu opal Kanada1993
p Argente Kekuningan Rusia1993


Gen Jenis Bulu
Kode Nama Mutasi Keterangan Negara Tahun
rx Rex Keriting Inggris 1999
wa Wavy Bergelombang Inggris 1991
sa Satin Mengkilap Inggris 1981

Gen Pola
Kode Nama Mutasi Keterangan Negara Tahun
Mi Ruby Eyed Mottled Bercak-bercak, mata merah rubi (lethal) Inggris 1991
Mo Mottled Bercak-bercak Inggris1991
Si Platinum Berwarna seperti platina (lethal)Inggris1991

Merah: dominan Hijau: semi-dominan Biru: resesif


Kode Nama Mutasi Keterangan Negara Tahun
d SapphireKeabuanInggris 1980an
Pe PearlPutih, kadang kala ada garis hitam/keabuan di punggungInggris1988
Wh Imperial/White BelliedPutih (lethal)Amerika1993

Merah: dominan Hijau: semi-dominan Biru: resesif
Kode Nama Mutasi Keterangan Negara Tahun
?White FaceMuka lebih putih, bulu lebih terang ??

Merah: dominan Hijau: semi-dominan Biru: resesif

READ MORE - Dasar Genetika

Flag Counter

Music Gw!!!

Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info
...