DNA
Setiap
makhluk hidup di dunia ini memiliki penampakan fisik (fenotip) yang
dikendalikan oleh rangkaian perintah kimia. Di dalam setiap sel makhluk
hidup, terdapat sebuah inti yang memuat serangkaian kimia asam
Deuxiribonucleid Acid/Asam Nuklead Deuksiribo (DNA). Setiap sel pada
satu makhluk hidup, memiliki salinan DNA yang sama. Jadi, pada hamster
A, sel mata memiliki salinan DNA yang sama persis dengan DNA sel kaki,
sel telinga, sel rambut dan lain sebagainya. Namun demikian DNA inilah
yang juga memberi perintah kepada sel-sel tersebut untuk berkembang
menjadi sel-sel yang spesifik, baik menjadi sel mata, sel kaki, sel
bulu, atau sel lainnya. Umumnya, DNA selalu dinyatakan dalam bentuk berpasangan. Misalnya untuk gen bulu panjang, dinyatakan dalam ll, bukan l.
Separuh dari gen binatang diturunkan dari ayah dan separu dari ibu.
Dikenal pula gen-gen yang dominan terhadap gen lainnya. Gen yang dominan
biasanya ditulis menggunakan huruf besar, sedangkan gen yang resesif
ditulis menggunakan huruf kecil. Masih menggunakan contoh untuk gen bulu
panjang, L berarti bulu pendek, l berarti bulu panjang. Dalam hal ini, L adalah dominan, sedangkan l adalah resesif. Jika gen L muncul, maka sifat l akan tersembunyi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut.
LL x ll | Jantan (LL) | ||
L | L | ||
Betina (ll) | l | Ll | Ll |
l | Ll | Ll |
Pada tabel di atas, jantan memiliki fenotip bulu pendek dengan genotip LL sedangkan betina memiliki fenotip bulu panjang dengan genotip ll. Alel jantan akan berpisah menjadi L dan L, sedangkan pada betina akan berpisah menjadi l dan l. Seperti tampak pada tabel, setiap anak ternyata akan memiliki genotip Ll. Karena L (bulu pendek) adalah dominan terhadap l
(bulu panjang), maka dengan demikian setiap anak akan memiliki fenotip
bulu pendek dan membawa sifat bulu panjang. Disebut membawa sifat bulu
panjang, karena secara genetik memiliki gen l, yang jika dipasangkan pada gen l lainnya akan muncul sifat bulu panjang.
Sekarang kita perhatikan jika anakan Ll tersebut dikawinkan dengan anakan Ll (Ll x Ll).
Ll x Ll | Jantan (Ll) | ||
L | l | ||
Betina (Ll) | L | LL | Ll |
l | Ll | ll |
Ternyata jika Ll dikawinkan dengan Ll akan menghasilkan 3 macam genotip dengan perbangingan LL : Ll : ll
adalah 1 : 2 : 1. Secara fenotip, keturunan yang didapatkan adalah bulu
pendek dan bulu panjang dengan perbandingan 3 : 1. Inilah sebabnya Ll disebut pembawa sifat, karena dapat menghasilkan keturunan bulu pendek (ll).
Setiap
makhluk hidup tidak hanya dikendalikan oleh satu pasang gen, melainkan
oleh beberapa pasang gen. Berikut adalah contoh jika hamster dengan
warna umbrous bulu panjang dengan pembawa sifat bulu panjang (UuLl)
dikawinkan dengan warna umbrous bulu pendek dengan pembawa sifat bulu
panjang (uuLl).
Uull x uuLl | Jantan (UuLl) Umbrous, Pendek Carrier Panjang | ||||
UL | Ul | uL | ul | ||
Betina (UuLl) Umbrous Pendek, Carrier Panjang | UL | UULL Umbrous Pendek | UULl Umbrous Pendek | UuLl Umbrous Pendek | UuLl Umbrous Pendek |
Ul | UULl Umbrous Pendek | UUll Umbrous panjang | UuLl Umbrous Pendek | Uull Umbrous Panjang | |
uL | UuLL Umbrous Pendek | UuLl Umbrous Pendek | uuLL Non-umbrous Pendek | uuLl Non-Umbrous Pendek | |
ul | UuLl Umbrous Pendek | Uull Umbrous Panjang | uuLl Non-umbrous Pendek | uull Non-umbrous Panjang |
Berdasarkan
tabel di atas, ternyata perkawinan UuLi x UuLi akan menghasilkan
beragam variasi genotip. Dari jantan dan betina umbrous berbulu pendek
umbrous ini didapatkan empat macam variasi fenotip:
- Umbrous berbulu pendek
- Umbrous berbulu panjang
- Non-umbrous berbulu pendek dan
- Non-umbrous berbulu panjang
masing-masing
dengan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1. Jenis dengan perbandingan terkecil,
biasanya akan menjadi hamster yang relatif mahal karena untuk
mendapatkannya cukup sulit. Hamster akan menjadi semakin mahal (baca:
langka) apabila pada hamster itu muncul banyak genotip resesif.
Perlu
diperhatikan bahwa beberapa gen jika muncul bersamaan dalam satu pasang
dapat membawa sifat letal, yaitu hamster menjadi cacat atau bahkan
mati. Contoh pada hamster siria adalah gen Lg (abu-abu muda) dan Wh (putih). Lg dan Wh keduanya bersifat dominan. LgLg memiliki fenotip yang sama dengan Lglg. Walau demikian, LgLg
dapat menyebabkan anak hamster mati. Oleh sebab itu, catatan mengenai
silsilah hamster adalah penting untuk menghidari didapatkannya pasangan
genetik letal.
Gen Terkait Kelamin
Jenis kelamin pada mamalia dipengaruhi oleh kromosom jantan. Pasangan gen pada betina adalah XX, sedangkan pada jantan adalah XY. Dengan demikian, XX akan membelah menjadi X dan X sedangkan XY akan membelah menjadi X dan Y.
XY x XX | Jantan (XY) | ||
X | Y | ||
Betina (XX) | X | XX | XY |
X | XX | XY |
Jelas terlihat bahwa penentu kelamin adalah sperma (Y). Dalam perkawinan jantan x betina akan menghasilkan keturunan dengan jantan : betina = 1 : 1.
Beberapa gen warna diketahui terkait pada jenis kelamin hamster. Sebagai contoh, pada hamster siria gen To (warna kuning) terkait pada jenis kelamin betina, lebih tepatnya terkait pada gen X. Dengan demikan, pada betina terdapat 3 macam kombinasi gen To, yaitu ToTo (kuning), Toto (tortoiseshell), dan toto (bukan-kuning). Pada jantan, hanya terdapat satu gen X, maka hanya terdapat dua kombinasi yaitu To_ (kuning) atau to_ (bukan-kuning). Tortoiseshell adalah warna mozaik antara kuning dan bukan-kuning, hanya terdapat pada betina, karena pada satu locus gen harus terdapat gen To dan to.
XY x XX | Jantan (To_) Kuning | Jantan (to_)Bukan-kuning | |||
XTo | Y_ | Xto | Y_ | ||
Betina (ToTo) Kuning | XTo | ToTo Betina, Kuning | To_ Jantan, Kuning | Toto Betina, Tortoiseshell | To_ Jantan, Kuning |
XTo | ToTo Betina, Kuning | To_ Jantan, Kuning | Toto Betina, Tortoiseshell | To_ Jantan, Kuning | |
Betina (Toto) Tortoiseshell | XTo | ToTo Betina, Kuning | To_ Jantan, Kuning | Toto Betina, Tortoiseshell | To_ Jantan, Kuning |
Xto | Toto Betina, Tortoiseshell | to_ Jantan, Bukan-kuning | toto Betina, Bukan-Kuning | to_ Jantan, Bukan-kuning | |
Betina (toto) Bukan-kuning | Xto | Toto Betina, Tortoiseshell | to_ Jantan, Bukan-kuning | toto Betina, Bukan-Kuning | to_ Jantan, Bukan-kuning |
Xto | Toto Betina, Tortoiseshell | to_ Jantan, Bukan-kuning | toto Betina, Bukan-Kuning | to_ Jantan, Bukan-kuning |
Pada
hamster, pengetahuan tentang genetika biasanya lebih ditekankan untuk
mengetahui/mendapatkan warna bulu yang diinginkan. Pewarnaan pada bulu
hamster tidak hanya dipengaruhi oleh satu pasang gen, melainkan dapat
terdiri dari beberapa pasang gen. Contoh: pada hamster siria, warna dove
(abu-abu merpati) disebabkan oleh dua pasang gen pigmen yang tiap
pasang harus bersifat resesif, yakni aa pp. Gen a adalah warna hitam dan p adalah cinnamon (agak oranye). Ketiadaan pigmen menyebabkan hamster menjadi berwarna albino (bulu putih, mata merah).
Kromosom
DNA
pada setiap makhluk hidup disimpan dalam suatu wadah yang disebut
kromosom. Tiap kromosom menyimpan DNA yang mempunyai tugas khusus untuk
mengatur bentuk fisik tubuh. Jumlah kromosom pada tiap spesies berbeda.
Oleh sebab itu, tidak semua makhluk hidup bisa melakukan perkawinan
antar spesies, karena tiap kromosom dari sperma harus mendapat pasangan
kromosom lain dari sel telur. Walaupun jumlah kromosom sama, belum tentu
perkawinan berhasil. Ibarat kunci dan gembok, pasangan kromosom dari
sperma dan sel telur harus identik. Kunci berbentuk bulat tidak dapat
dimasukkan ke lubang gembok yang berbentuk pipih. Inilah mengapa
perkawinan antar spesies yang memiliki kromosom sama belum tentu
berhasil. Kalaupun berhasil, biasanya akan menghasilkan mutasi yang
menyebabkan cacat pada keturunan atau kematian pada induk.
Jumlah kromosom pada tiap-tiap spesies hamster:
Spesies | Jumlah Kromosom |
Hamster Siria - Mesocricetus auratus | 44 pasang |
Hamster Campbel - Phodophus campbelli | 28 pasang |
Hamster Winter White - Phodophus sungorus | 28 pasang |
Hamster Roborovski - Phodophus roborovskii | 34 pasang |
Hamster Cina - Cricetulus griceus | 22 pasang |
Jika
melihat tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah kromosom pada
hamster campbell dan winter white adalah sama, yakni 28 pasang. Lalu
sering muncul pertanyaan, apakah kedua spesies tersebut dapat dikawin
silangkan? Jawabannya bisa. Namun demikian sangat tidak disarankan untuk
mengawin silangkan kedua jenis hamster ini. Dalam sebagaian besar kasus
kawin silang antara hamster campbell dan winter white sering didapati
anak yang cacat dan bahkan letal (mati). Perkawinan antar jenis ini
dianggap sebagai tindakan tidak bermoral.
Gen Warna
Kode | Nama Mutasi | Keterangan | Negara | Tahun |
a | Melanistic Black | Hitam | Perancis | 1985/86 |
b | Rust (Guninea Gold) | N/A | 1961 | |
cd | Acromelanic gene - "Dark Eared White" | Putih dengan telinga gelap | Amerika | 1952 |
dg | Dark Grey | Abu-abu gelap | Amerika | 1964 |
e | Cream | Krem/putih susu | Inggris | 1951 |
Lg | Light Grey (Lethal Grey) | Abu-abu muda (lethal) | N/A | 1965 |
p | Cinnamon | Agak oranye | Amerika | 1958 |
ru | Ruby Red Fawn | Merah rubi - sangat jarang, diketahui hanya ada di Amerika | Inggris | 1948 |
Sg | Silver Grey | Abu-abu keperakan (platinum) | N/A | 1985/86 |
To | Yellow | Kuning, berhubungan dengan jenis kelamin | N/A | 1962 |
Mottled White | Bercak putih (lethal) - diyakini sudah punah | Amerika | 1949 |
Gen Jenis Bulu
Kode | Nama Mutasi | Keterangan | Negara | Tahun |
fd | Hairless | Tanpa bulu | N/A | awal 1972 |
l | Long Haired | Bulu panjang | Amerika | 1972 |
rx | Rex (Curly Hairs & Whiskers) | Bulu keriting | N/A | 1970 |
Sa | Satin (Shiny Coat) | Bulu mengkilat | N/A | 1968 |
Gen Pola
Kode | Nama Mutasi | Keterangan | Negara | Tahun |
Ba | Banded (White Banded) | Lingkaran putih seputar leher | Amerika | 1957 |
Ds | Dominant Spot (White Spotting) | Belang putih besar | Amerika | 1964 |
s | Spotting (piebal) | Bercak-bercak kecil - diyakini sudah punah | Amerika | 1948 |
U | Umbrous (sooty, ie black tips to fur) | Ujung bulu berwarna lain | N/A | 1975 |
Wh | Roan (white bellied/mixture of white hairs with color) Anopthalmic (Eyeless) | Putih, dapat menghasilkan keturunan yang tidak bermata | Amerika | 1958 |
Merah: dominan | Hijau: semi-dominan | Biru: resesif |
Beberapa warna yang diketahui berikut genetika asal warnanya:
Warna | Genetik asal | Genotip |
Dove | Black, Cinnamon | aa pp |
Beige | bb dgdg | |
Black Eyed Blonde | bb Lglg | |
Red Eyed Blonde | Lglg pp | |
Champagne | UU/Uu pp | |
Sable Chocolate | bb ee UU/Uu | |
True Chocolate | aa bb | |
Copper | ee bb pp UU/Uu | |
Cinnamon Fawn | pp ruru | |
Flash Eared White | Dark Eared White, Cinnamon | cdcd pp |
Ivory Mata Hitam | Dark Grey, Cream | dgdg ee |
Cream, Light Grey | ee Lglg | |
Ivory Mata Merah | ee Lglg pp | |
Lilac | Dark Grey, Cinnamon | dgdg pp |
Lilac pearl (Pink pearl) | dgdg pp To_ (jantan) dgdg pp ToTo (betina) | |
Mink | Cream, Cinnamon, Umbrous | ee pp UU/Uu |
Blue Mink | ee pp dgdg UU/Uu | |
Red Eyed Cream | Cream, Cinnamon | ee pp |
Ruby Eyed Cream | ee ruru | |
Red Eyed Ivory | Dark Grey, Cream, Cinnamon | dgdg ee pp |
Cream, Light Grey, Cinnamon | ee Lglg pp | |
Roan | Cream, White Bellied (Eyeless White) | ee Whwh |
Sable | Cream, Umbrous | ee UU/Uu |
Sable Roan | ee Whwh UU/Uu | |
Smoke Pearl | dgdg To_ (jantan) dgdg ToTo (Betina) | |
Honey | pp To_ (jantan) ppToTo (betina) | |
Black Eyed Honey | bbTo_ (jantan) bbToTo (betina) | |
Black Eyed White | ee Baba Dsds | |
Flesh Eared White | cdcd pp |
Catatan:
Seluruh
nama pewarnaan di atas disadur dari berbagai Klub Hamster di luar
negeri. Klub Hamster Indonesia belum melakukan pengujian terhadap
genetika warna-warna tersebut. Saat ini, Klub Hamster Indonesia tengah
berupaya untuk mengumpulkan dan mengembangkan semua variasi warna yang
mungkin yang bisa terjadi pada hamster siria (Mesocricetus auratus) untuk distandarkan dan diberi nama dalam bahasa indonesia.
Untuk mempermudah, dalam menentukan genetika hamster melalui pengamatan (tanpa pengujian laboratorium) dapat dilihat dari:
- Warna ujung bulu
- Warna bulu di dekat kulit apabila berbeda dengan ujung bulu
- Warna bulu pada perut (spot putih/putih/ivory)
- Warna telinga (coklat/flesh/abu-abu)
- Warna mata (merah/rubi/hitam)
- Apakah di pipinya ada semburat warna gelap?
- Jenis bulu (panjang/pendek, keriting/lurus, mengkilap/biasa)
Lebih
baik lagi jika ciri-ciri warna dan bulu orang tua hamster diketahui.
Walau demikian, bisa saja terdapat lebih dari satu kemungkinan variasi
kode genetik. Mengingat penentuan ini hanya berdasarkan pengamatan,
bukan uji laboratorium.
Gen Warna
Kode | Nama Mutasi | Keterangan | Negara | Tahun |
a | Black | Hitam | Eropa | 1997 |
b | Black Eyed Argente/ Sandy/ Cinnamon | Kekuningan mata hitam | Amerika | 1993 |
c | Albino | Tidak berpigmen, warna putih | Hunggaria | 1988 |
d | Opal | Kombinasi 3 warna: hitam, coklat, putih, seperti batu opal | Kanada | 1993 |
p | Argente | Kekuningan | Rusia | 1993 |
Gen Jenis Bulu
Kode | Nama Mutasi | Keterangan | Negara | Tahun |
rx | Rex | Keriting | Inggris | 1999 |
wa | Wavy | Bergelombang | Inggris | 1991 |
sa | Satin | Mengkilap | Inggris | 1981 |
Gen Pola
Kode | Nama Mutasi | Keterangan | Negara | Tahun |
Mi | Ruby Eyed Mottled | Bercak-bercak, mata merah rubi (lethal) | Inggris | 1991 |
Mo | Mottled | Bercak-bercak | Inggris | 1991 |
Si | Platinum | Berwarna seperti platina (lethal) | Inggris | 1991 |
Merah: dominan | Hijau: semi-dominan | Biru: resesif |
Kode | Nama Mutasi | Keterangan | Negara | Tahun |
d | Sapphire | Keabuan | Inggris | 1980an |
Pe | Pearl | Putih, kadang kala ada garis hitam/keabuan di punggung | Inggris | 1988 |
Wh | Imperial/White Bellied | Putih (lethal) | Amerika | 1993 |
Merah: dominan | Hijau: semi-dominan | Biru: resesif |
Kode | Nama Mutasi | Keterangan | Negara | Tahun |
? | White Face | Muka lebih putih, bulu lebih terang | ? | ? |
Merah: dominan | Hijau: semi-dominan | Biru: resesif |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar