Candi Sukuh terletak di lereng Gunung Lawu di Desa Berjo Kabupaten
Karanganyar, Jateng, terdapat sebuah candi yang memiliki struktur
bangunan yang unik karena bentuknya mirip bangunan piramid bangsa Maya.
Menurut promosi Dinas Pariwisata Karanganyar, candi yang dibangun
masyarakat Hindu Tantrayana tahun 1437 itu selain merupakan candi
berusia paling muda di Bumi Nusantara juga candi paling erotis
Di kompleks candi ini terdapat patung-patung makhluk bersayap.
Makhluk ini disebut sebagai garuda karena salah satu patung yang masih
utuh menunjukkan kepala seperti burung garuda. Hanya saja, patung-patung
ini memiliki tangan dan kaki seperti manusia dan sayap seperti
malaikat. Apakah patung ini menggambarkan makhluk ET?
Candi ini sangat sederhana dan berisikan sejumlah relief dengan
berbagai bentuk. Di antaranya bentuk kelamin laki-laki dan wanita yang
dibuat hampir bersentuhan. Pada deretan relief-relief yang menghiasi
dinding candi juga digambarkan relief tubuh bidadari dengan posisi
“pasrah” serta relief rahim wanita dalam ukuran cukup besar.
Selain itu sekitar candi juga dipenuhi relief-relief yang satu sama
lain tidak berhubungan sehingga menimbulkan banyak cerita. Kisah-kisah
tentang relief itu bisa beragam tergantung persepsi orang-orang sesuai
dengan sudut pandangnya. Ada legenda Dewi Uma yang dikutuk suaminya
Batara Guru karena berbuat serong dengan seorang penggembala. Ada juga
ceritera wanita yang kalah judi lalu dibebaskan di candi ini sehingga
bisa masuk sawarga (surga). Legenda warga setempat menyebut candi ini
merupakan tempat bertemu dengan roh yang sudah meninggal.
Candi Sukuh terletak di lereng Gunung Lawu pada ketinggian 910 meter
di atas permukaan laut. Hawanya sejuk dan dalam musim hujan ini kabut
tebal selalu menyelimuti kawasan candi yang alamnya indah itu. Setiap
bulan antara 200-250 turis asing datang ke candi dengan berbagai maksud.
Selain ingin melihat candi itu juga banyak yang melakukan meditasi
sebab candi ini merupakan tempat ruwatan warga kawasan lereng Gunung
Lawu.
Halaman Candi Sukuh sendiri terdiri dari 3 teras .
Memperhatikan susunan teras di Candi Sukuh banyak orang yang
mencoba untuk menghubung-hubungkan dengan seni Mesir ataupun seni
Meksiko. Karena untuk memasuki teras pertama kita harus melewati gapura,
yang kalau kita perhatikan dari bawah gapura ini mirip
pylon (gapura untuk memasuki piramida) dari Mesir.
Di sebelah kiri dan kanan pada gapura itu terdapat relief yang
menunjukkan dengan jelas bahwa yang dimaksud adalah tahun tertentu.Kita
lihat di sebelah kiri ada gambar seorang manusia yang ditelan oleh
raksasa. Pada gapura terbaca candra sengkala
“gapuro bhuto aban wong” .
Di atas sebuah pohon ada beberapa ekor burung, sedang di bawah ada
seekor anjing yang memperhatikan peristiwa mengerikan. Perlu diketahui
bahwa sastra jawa memberi angka-angka tertentu pada bangunan ataupun
relief-relief pada barang yang terdapat pada setiap gapura Gapura
berarti 9. Raksasa berarti 5, menelan berarti 3 dan manusia 1. Kemudian
susunan angka itu di baca dari belakang dan terdapatlah tahun Jawa 1357
atau tahun Masehi 1437.
Sedangkan relief di sebelah kanan menunjukkan tahun yang sama
dengan candra sengkala yang berbunyi “gapuro bhuto nahut bu(n)tut” yang
berarti angka tahun 1359 caka. Relief ini berupa gambar raksasa sedang
lari menggigit ular. Di atasnya terdapat mahluk yang sedang
melayang-layang dan seekor binatang melata.
Dilantai kita melihat adanya relief Lingga (alat kelamin wanita)
berhadapan dengan lawan jenisnya Yoni (alat kelamin laki-laki), mungkin
suatu gambaran yang ada hubungannya dengan kenyataan bahwa Candi Sukuh
dengan relief alat kelamin itu bertalian upacara-upacara kesuburan.
Yang pasti ini BUKAN suatu LELUCON KASAR, melainkan berdasarkan
kepercayaan mistik tentunya. Konon, menurut cerita, UNTUK MENGETES
KEPERAWANAN seorang gadis atau kesetiaanya. Jika gadis tersebut berbuat
serong, saat melewati relief tersebut AKAN sobek atau terlepas kainnya
dan menitikkan darah (kalau pas Mens, gimana ya? Jangan mau di test
deh). Kalau perilakunya tidak tercela akan selamatlah ia melewati relief
Yoni dan Lingga tersebut.
Dan jika laki-laki yang berbuat serong, dengan melewati relief itu
akan ketahuan, dengan bukti si lelaki akan terkencing-kencing seketika.
Nah lho, kalo mau nglewati jangan minum air banyak-banyak dulu deh.
Sedang yang sudah punya istri/suami bila melangkahii relief ini pastinya
pengin lagi he he he……pengin apa ya? Buktikan sendiri rasa keinginannya
nanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar